Paruman Agung II Majelis Desa Adat Bali Warsa 2024 digelar, Senin (Soma Wage, Wuku Kulantir), 5 Agustus 2024 bertempat di Wantilan Pura Samuhan Tiga, Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.
Persiapan pelaksanaan kegiatan sudah dimulai sejak jauh hari. Sebagai fasilitator MDA Provinsi Bali, Dinas Pemajuan Adat Provinsi Bali dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali, I G.A.K Kartika Jaya Seputra, SH., MH, melaksanakan sejumlah persiapan guna mendukung kelancaran Paruman Agung II tersebut.
Pembukaan Paruman Agung II ini ditandai dengan pemukulan Gong oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra. Adapun agenda dalam pelaksanaan Paruman kali ini akan membahas diantaranya, Pemilihan Bandesa Agung Masa Bakti 2024–2029 dan membuat keputusan–keputusan penguatan tatanan Desa Adat yang berbasis pada tradisi, adat dan budaya Bali.
Paruman ini dihadiri oleh seluruh Pj. Gubernur Bali, Pj. Bupati Gianyar, Bupati dan Walikota se Bali dan seluruh Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Gianyar, Pemerintahan Kecamatan Blahbatuh, MDA Kabupaten/Kota se Bali, dan sejumlah undangan lainnya.
Setelah registrasi peserta, acara dilanjutkan dengan Puja Stuti, Tari Penyambutan (Tari Pendet), Menyanyikan Lagu Indonesia Raya, dan selanjutnya Laporan Ketua Panitia, Dr. Drs. I Gusti Made Ngurah, M.Si., seusai laporan dialnjutkan dengan Sambrama Wacana Bandesa Agung MDA Provinsi Bali, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet.
Kemudian, diikuti juga dengan Penyerahan Buku dari Pembina Yayasan Sabha Budaya Bali kepada Bandesa Agung MDA Provinsi Bali, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perwakilan Desa Adat
Adapun hasil dari Paruman Agung ini adalah Terpilihnya kembali Bandesa Agung MDA Provinsi Bali melalui mekanisme musyawarah mufakat yakni, Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet.
Dalam acara tersebut, Ida Sukahet juga mengumumkan tokoh-tokoh Bali yang akan membantunya dalam memajukan desa adat di Bali, yakni I Dewa Nyoman Rai Asmara Putra diberikan jabatan sebagai Penyarikan MDA Bali, dan I Gusti Putu Anindya Putra (Petajuh MDA Bali).