Sebagai langkah untuk melestarikan salah satu warisan budaya dunia yakni subak. Perhatian terus dilakukan oleh pemerintah terhadap keberadaan subak di Bali.

Terbaru sebanyak 471 Subak di Kabupaten Buleleng sudah menerima bantuan yang dananya bersumber dari dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dengan jumlah Rp4 Miliar lebih.

Kepala Bidang Pembinaan Pembangunan Desa Adat Dinas Pemajuan Desa Adat Provinsi Bali I Gusti Ayu Sri Sumarhaeni menyebutkan dari 127 desa di Kabupaten Buleleng dengan jumlah 482 subak, pihaknya telah merealisasikan BKK pada 471 subak dengan jumlah BKK sebesar 4 miliar rupiah lebih.

Selain itu, Sumarheni menyampaikan kepada subak yang belum terealisasi kegiatan sosialisasi ini diselenggarakan demi memberikan pemahaman kepada kelian subak terkait penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB), dan pelaporan.  Sehingga melalui sosialisasi ini diharapkan pemanfaatan BKK oleh subak dapat terhindar dari penyelewengan yang mengarah kepada tindak pidana korupsi.

“Kita sudah didampingi oleh narasumber yang betul-betul mumpuni, nanti mohon dimanfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin,” pintanya kepada peserta saat melakukan Sosialisasi BKK di Gedung Sasana Budaya Singaraja, pada Kamis (15/9/2022).

Tidak hanya itu, dirinya meminta kepada para peserta atau Kelian yang masih ragu atau ada permasalahan berkaitan dengan proses pengurusan bantuan maka dipersilahkan untuk bertanya agar tidak lagi ada kendala yang mengganjal nantinya.

“Saya persilahkan para peserta yang ragu agar bertanya bila ada permasalahan yang dijumpai, sehingga nanti bisa kita diskusikan untuk mencari jawaban dari permasalahan yang dihadapi,” pungkasnya.

Sekedar informasi pada kegiatan itu turut hadir Pamong Budaya Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Buleleng I Made Sukanara mewakili Kepala Disbud Buleleng, Jajaran Kepala Desa, dan Kelian subak di Kabupaten Buleleng.