DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster bersama jajaran Forkopimda Provinsi Bali menghadiri Gelar Agung Pecalang Bali yang digelar di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, pada Senin (1/9/2025).
Dalam acara tersebut, Gubernur hadir langsung di tengah belasan ribu pecalang dari seluruh kabupaten/kota di Bali, sekaligus memberikan semangat melalui yel-yel penyemangat:
“Pecalang Bali, Bali Aman! Bali Aman! Bali Aman! Merdeka!” seru Koster, yang disambut gemuruh oleh seluruh pecalang.
Turut hadir Bandesa Agung Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, serta para tokoh adat dan agama. Acara ini sekaligus menjadi ajang konsolidasi dan komitmen pecalang Bali untuk menjaga keamanan dan ketertiban di tengah isu rencana aksi demonstrasi pada 1 September 2025.
Dalam kesempatan tersebut, pernyataan sikap Pecalang Bali dibacakan oleh Nyoman Beker, Pecalang Desa Adat Peminge, Nusa Dua, Badung. Pernyataan tersebut menegaskan penolakan terhadap segala bentuk aksi demonstrasi yang berpotensi anarkis. Pecalang menegaskan bahwa Tanah Gumi Bali adalah tanah kelahiran, tempat hidup, dan ruang membangun kehidupan yang sejahtera serta bahagia secara sekala-niskala. Oleh karena itu, seluruh komponen masyarakat Bali memiliki tanggung jawab menjaga keamanan, ketertiban, dan kesucian Bali.
“Kami tidak rela keamanan Bali yang selama ini sangat kondusif dirusak oleh aksi-aksi demonstrasi yang tidak bertanggung jawab dan bersifat anarkis,” tegas Nyoman Beker.
Pecalang Bali juga menyatakan akan membela Bali secara sekala-niskala dari segala ancaman yang menodai kesucian Tanah Gumi Bali, serta mendukung penuh aparat TNI-Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Mereka meminta agar aparat menindak tegas pihak-pihak yang melakukan aksi anarkis dan melanggar hukum.
Selain itu, Pecalang Bali menegaskan siap bekerja sama dengan aparat keamanan dan seluruh komponen masyarakat untuk memastikan Bali tetap damai, aman, harmonis, dan tenteram.