Sebagai implementasi dari Instruksi Gubernur Bali Nomor 02 Tahun 2023 tentang Perayaan Rahina Tumpek Krulut dengan Upacara Jana Kerthi sebagai pelaksanaan Tata-Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi Bali Era Baru.

Tumpek Krulut adalah tumpek keempat dari enam tumpek dalam siklus kalender Bali yang merupakan hari suci untuk memuliakan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasi sebagai Dewa Iswara/Kawiswara. Krulut berasal dari kata “Lulut” yang berarti tresna asih/cinta kasih, senang, gembira. Seperti halnya suara tetabuhan gamelan yang mengalun dan dapat menyebabkan orang lain merasa senang/gembira, hari tumpek krulut ini dapat juga dimaknai sebagai hari untuk menumbuhkan rasa cinta kasih terhadap sesama manusia. Pada perayaan Tumpek Krulut ini dilaksanakan upacara penyucian (otonan) Sarwa Tetangguran (gamelan/alat musik), pagelaran tari Legong Kuntul, tari Barong Landung, dll.

Kepala Dinas PMA Provinsi Bali, I.G.A.K. Kartika Jaya Saputra  beserta staf merayakan Tumpek Krulut, Rahina Tresna Asih Dresta Bali dengan melaksanakan kegiatan Kunjungan dan Kepedulian Sosial ke Panti Asuhan Yayasan Gayatri Widya Mandala di Kabupaten Tabanan pada Sukra Wage Krulut, Jumat, 17 Februari 2023. Dalam kegiatan ini diserahkan bantuan berupa 60 kg beras, gula dan minyak goreng sebagai wujud tresna asih kepada anak-anak panti asuhan.

Selain pelaksaan perayaan dengan cara mendengarkan dan juga memainkan gamelan, proses rasa senang di dalam diri manusia ini juga akan dapat dicapai dengan membangun rasa tresna asih/kasih sayang terhadap sesama manusia dan juga memupuk rasa persaudaraan antar sesama manusia.